Tuesday, December 31, 2002

Anda dijemput ke majlis perpisahan, meraikan staff yang akan menamatkan perkhidmatan.. bunyi jemputan dalam inbox email. Mengapa perlu dirai perpisahan? Indah sangatkah perpisahan hingga harus diraikan?

kosong....

kosong hati
kosong minda
kosong fikir

kosong....

semasa di sekolah rendah dahulu terdapat satu hari setiap tahun di mana kami akan disuruh mengisi borang latarbelakang pelajar... salah satu ruang di dalam borang tersebut menyuruh kami mencatitkan tiga cita-cita masing-masing apabila kami sudah dewasa kelak... aku masih ingat... masa itu aku di dalam darjah tiga... di ruangan kosong cita-cita tersebut aku letakkan tiga cita-cita emas aku...

pertama: pramugari
kedua: doktor falsafah
ketiga: cikgu (takde idea lain... ikut aje kawan di sebelah)

persoalannya... sekarang aku jadi apa ya?

bagaimana dengan anda di luar sana... pernahkah terfikir mengenai perkara ini?



Lie does not interfere with sex

Over 50% of officer workers under thirty take an overtime leave from time to time to have sex. At that people tell their bosses, they have got an acute inflammation of the heel nerve, that may be lethal if they do not stay at home.

A sociological investigation was held among office workers in Britain. As it turned out, over 50% of respondents easily tell lies when it comes to sex. To put it in other words, if a young man or a woman spend whole night making love, they suddenly realize in the morning that they have to go to work. But at the same time, they are reluctant to go. They would rather continue making love. At this very moment people may even invent that they are seriously ill, very unbelievable diseases may arise at this moment, by the way: gangrene, psoriasis, scurvy, leprosy, anything would do in this case. The poll revealed, 52% of Englishmen under thirty, discover symptoms of such diseases, then call the boss and say they can not come to work. It may seem strange, but after a call to the boss, all symptoms vanish at once.

By the way, about 24% of people under 50 also like to take an overtime leave to have sex. Meanwhile, it sounds more natural for people of this age to ask for an overtime leave for the reason of a hang-over. 56% of this age group use this very argument for having an overtime leave.

Saturday, December 28, 2002

rahsia tersirat di jalur cahaya
permata tersimpan di mulut buaya
kugenggam api menjadi bara
biar tenang segala gelora

mencari Tuhan sungguh payah
iblis ketawa di singgahsana
berjalan lurus terasa hina
lututku ini selalu goyah

berkelana sendiri memang berat
tidak terpikul dosa yang sarat
kaki tersandung langsung tersungkur
mungkin balasan hati yang takbur

langkah terhincut, tangan menggapai
dapatkah Dia kelak kucapai?
hati dan jiwa selalu gundah
mencari Tuhan bukannya mudah

Friday, December 27, 2002

THE ONLY WAY YOU CAN CONTROL PEOPLE IS TO LIE TO THEM.
You can write that down in your book in great big letters. The only way you can control anybody is to lie to them. When you find an individual is lying to you, you know that the individual is trying to control you. One way or another this individual is trying to control you. That is the mechanism of control. Conversely, if you see an impulse on the part of a human being to control you, you know very well that that human being is lying to you. Not is going to, but is lying to you. Check these facts, you will find they are always true. That person who is trying to control you is lying to you. He's got to tell you lies in order to continue control, because the second you start telling anybody close to the truth, you start releasing him and he gets tougher and tougher to control. So, you can't control somebody without telling them a bunch of lies.
-- L. Ron Hubbard

Thursday, December 26, 2002

taqwa itu teramat asyik
bukan santapan kaum yang fasiq
dakap erat di dalam terang
sebelum ia terus menghilang

Tuesday, December 24, 2002

mencuci nista di sumur tawakal
sujud sejenak di sejadah rindu
melebur cinta yang paling syahdu
menenang jiwa, hati dan akal

Monday, December 23, 2002

berpusing-pusing mencari Tuhan
di dalam hutan, di balik awan
di kerdipan dian yang semakin kelam
dihembus angin gersang malam

mungkin aku dah jauh tersesat
kompas dan peta lupa nak bawa
entahkan jumpa, entahkan tidak
tapi kuyakin akan wujudNya

dengan apa kau berfikir?
dengan rasa atau dengan jiwa atau dengan akal?

dengan apa kau merasa?
dengan rasa atau dengan jiwa atau dengan akal?

kalau rasa jawapanmu, kau masih mentah untuk berfikir dan merasa
kalau jiwa jawapanmu, kau masih jauh untuk berfikir dan merasa
kalau akal jawapanmu, kau masih muda untuk berfikir dan merasa

jawapanku?
ya..fikir dan rasalah dengan rasa, jiwa dan akal

kerana apa?
kerana kita manusia..
perlu ketiga-tiganya
untuk berfikir dan merasa....

Friday, December 20, 2002

kau mengetuk pintu rumahnya bertalu-talu
tapi kenapa masih berdiri di luar
bila pintu sudah dibuka dan dia menjemput kau masuk?

Wednesday, December 18, 2002

bosan aku dengan penat
dan nyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri


petikan dari Ada Apa dengan Cinta?

Tuesday, December 17, 2002

All men are frauds. The only difference between them is that some admit it. I myself deny it :)

There are three kinds of liars... men, women and statistics!

To lie or not to lie..that is the question. We like to lie..aren't we? for various reasons I suppose. But why lie when we can shout out the truth..Oh yeah....truth sucks...that's what we believe. Better to lie then..when most people believe lies more than truth. White lies they call it...why give it colour? Even white has many shades. Apple white, aqua white, lily white bla bla bla...does that means lies have many faces? We choose them according to our need to lie...to save our a**...yes we did! Once? come on!!! you got to be kidding me...but then spare me the truth....

"do you like my dress honey?"
"yeah...its nice" answer given without even glancing at the dress...white lie again....well just to be nice. Then again do we have to be nice all the time? Spare me the truth.

To tell you the truth....I don't even have any clue why am I writing about lies....

Monday, December 16, 2002

it is a lie, isn't it?

Friday, December 13, 2002

If its true that we are here to help others, then, what exactly are the others here for?

Wednesday, December 11, 2002

The Ten Commandments of Computer Ethics

1. Thou shalt not use a computer to harm other people.
2. Thou shalt not interfere with other people's computer work.
3. Thou shalt not snoop around in other people's computer files.
4. Thou shalt not use a computer to steal.
5. Thou shalt not use a computer to bear false witness.
6. Thou shalt not copy or use proprietary software for which you have not paid.
7. Thou shalt not use other people's computer resorces without authoritization or proper compensation.
8. Thou shalt not appropriate other people's intellectual output.
9. Thou shalt think about the social consequences of the program you are writing or the system you are designing.
10. Thou shalt always use a computer in ways that insure consideration and respect for your fellow humans.

From: Ermann, M. David et. al. (1997). Computers, Ethics and Society (2nd. Edition). Oxford: Oxford University Press. (pp. 313-314).

Interesting huh

Wednesday, December 04, 2002

TRAGEDI KLCC


"Ehe... Awak buat apa kat sini?" tanya Fairuz sambil tersipu-sipu malu sampai muka pun naik biru. Hah! Haru betul. Macamana boleh terserempak dengan mamat ni dekat sini? Girlfriend di sebelah menggenggam erat tangannya bagaikan KLCC macam nak roboh. Kalau boleh nak digari terus. Takut sangat saya kebas boyfriend nya tu. Tiada senyuman yang terukir dibibirnya sambil mengalihkan pandangan daripada melihat saya yang comel ini. (Bukan masuk bakul angkat sendiri, tapi memang benar saya comel! Hehe..)

Padanlah dari rumah lagi perut terasa memulas-mulas(bukan tanda-tanda nak 'melabur' ya?).Asyik keluar masuk rumah walau berkali-kali menghulur tangan mencium ibu di pipi sambil mengucapkan selamat tinggal. Tidak saya menyangka akan bertemu ex-boyfriend saya di KLCC. Peristiwa yang tidak disangka-sangka. Satu 'tragedi'?... Ya, mungkin juga.

Ex-boyfriend saya tinggal di Johor Bahru. Hampir 3 tahun kami berpisah. Peristiwa silam yang saya ingin lupakan sehingga hari ini. Ya, saya akui saya masih menyayanginya tetapi sebagai seorang kawan sahaja! Tak lebih dari itu. Mungkin lebih sedikit.. hehe. Tapi saya belajar menerima hakikat yang mungkin ini sudah takdir yang tertulis di Luh Mahfuz... Biarpun bukan kehendak dihati, tapi apakan daya... sudah nasib badan. Kami berkawan rapat walaupun adakalanya terasa sedikit kekok (dulu boyfriend, sekarang ex-boyfriend!)

Gelihati saya melihat gelagat Nila (teman wanita ex-boyfriend saya) apabila menyedari yang saya berdiri dihadapannya sambil berbual ramah dengan teman lelakinya (yang juga teman lelaki saya-dahulu!) Mungkin cemburu membuak-buak di dalam dada sehingga memalingkan muka dari melihat saya. Haha! Biasalah, perempuan! Melihatkan reaksi yang tidak begitu 'memberangsangkan' daripada Nila, saya cuba menceriakan keadaan (ingin jadi lebih profesional lah kononnya..) Saya hulurkan tangan bersalaman dengan Nila sambil bertanyakan khabarnya. Intonasi jawapannya bukanlah seperti yang diharapkan (Ya lah! Mana tak geram melihat boyfriend berbual rancak dengan ex-girlfriend di depan mata kepala sendiri pula tu!)

Saya memendekkan sessi perbualan kami apabila menyedari yang Nila tidak begitu menyenangi kehadiran saya (saya ni kacau daun lah kiranya...) Fairuz nampak gembira walaupun sedikit terkejut melihat saya (sudah terkantoi lah katakan...) Cuma Nila yang masam mencuka melihat kami berdua berbual.

Gelagat Nila terbayang-bayang di fikiran saya. Adakalanya saya tersengih. Mungkin kerana terasa gelihati melihatkan mimik muka yang muncung dan masam mencuka, mungkin juga kerana saya terasa puas melihatkan dia berkelakuan sedemikian (Hahaha! Jahatnya saya!). Bila difikirkan kembali, saya rasa saya seorang yang cemburu juga rupanya.

Kata orang tua-tua "Cemburu itu tandanya sayang." Memang saya akui kata-kata itu ada kebenarannya. Seperti yang saya katakan, saya juga cemburu orangnya. Tetapi saya masih lagi boleh bertoleransi dengan situasi. Tidak mahu cemburu buta. Teman-teman saya (kebanyakkannya lelaki) seringkali mengatakan wanita ini kuat cemburu. Mungkin juga! Tetapi ada kajian yang menunjukkan lelaki lebih cemburu daripada wanita. Kadangkala cemburunya itu membawa kepada obsesi yang keterlaluan. Tidak percaya? Kebanyakkan lelaki yang sanggup melanyak sesiapa sahaja yang cuba menggoda teman wanitanya. Lebih-lebih lagi jika teman wanitanya itu kiut miut macam saya ni! :P Walaupun tidak semua lelaki menggunakan pendekatan yang sebegitu, tetapi agendanya tetap sama, "What's mine is NOT yours!"

Pada peringkat awal, mungkin si gadis berasa bangga mempunyai teman lelaki yang protective dan berlagak seperti Clark Kent yang cuba mempertahankan Lois Lane daripada diculik penjahat. Tetapi selama mana kesanggupan si gadis untuk diperlakukan seperti itu? Ini adalah realiti bukannya imaginasi. Mula-mula mempertahankan, lama-lama menjadi 'tahanan'! Akhirnya terkurung dalam sangkar cinta sendiri! (cewah!)

Banyak faktor yang menyumbang kepada wujudnya perasaan cemburu ini. Antaranya perasaan sayang (adakalanya menjadi ter-over sayang!), tidak sanggup kehilangan si dia, material, wang ringgit, usia dan sebagainya. Faktor-faktor ini semua menjadi katalis syndrome of jealousy yang rata-rata dihidapi oleh semua manusia.

Teringat saya kepada seorang teman yang sering mengadu kepada saya perihal teman wanitanya yang kuat cemburu dan sering mengongkongnya. Teman saya itu sememangnya good looking, muscles nya berketul-ketul (tapi tidaklah seperti ahli bina badan tu!), aktif bersukan, boleh bermain muzik, pendek kata dia memang memiliki ciri-ciri yang sememangnya idola setiap wanita. Teman saya pula tidak suka diperlakukan seperti anak kecil (walaupun hakikatnya dia memang anak bongsu!) Mungkin sudah biasa dimanjakan, dia muak untuk dilayan seperti itu. Teman wanitanya yang cemburu itu pula membuatkan dia rasa dia yang lebih matang daripada wanita itu (teman wanitanya tua 5 tahun!). Teman saya mengatakan yang dia sering dimarahi teman wanitanya. (kesian ya?) Mungkin beza usia antara mereka berdua membuatkan teman wanitanya terasa seperti berada di zon bahaya. Lebih-lebih lagi apabila teman saya ini sering dikelilingi gadis-gadis yang cantik molek dan lebih muda daripadanya. Hati siapa yang tidak bergelodak dengan perasaan cemburu?

Lazimnya, fenomena cemburu ini dilihat dengan lebih ketara berlaku dikalangan pasangan yang sedang bercinta. Ia juga berlaku dalam hidup anda (Jangan cuba nafikan yang anda tidak cemburu!)

Seorang teman saya sudah bercinta lebih sepuluh tahun, akhirnya terpaksa berpisah dengan kekasihnya hanya disebabkan dia sudah tidak tahan dengan sikap cemburu kekasihnya itu. Apa sahaja kemahuannya dituruti. Mahu telefon bimbit? Boleh saja. Yang mahal sekali tentunya! Hinggakan wang untuk membeli pakaian dalam pun diberikannya. No questions asked! Tetapi masih lagi kekasihnya was-was dengannya.

Teman saya memang seorang yang sangat setia. Tidak suka keluar berdua dengan kawan-kawan perempuan yang lain. (Takut girlfriend marah katanya!) Adakalanya ia menjadi satu bahan ejekan rakan-rakan yang lain, tetapi saya rasa sikapnya yang setia itu patut dihormati. Bukan mudah nak hindari diri daripada godaan! Terutamanya bila sudah berkerjaya, pandu kereta sendiri (besar pula tu!) dan mampu membiayai perbelanjaan kedua orang tua (girlfriend tidak terkecuali!).

Selepas berpisah, teman saya tu punyalah frust menonggeng sehingga sanggup minum minyak cap kapak! (Pelik sungguh lelaki ni ya?) Saya sendiri tidak pernah terfikir hendak meneguk minyak cap kapak! Kata teman saya ini dia tidak sanggup melihat bekas kekasihnya bersama orang baru. (Cemburu lagi?)

Bercerita tentang hal cemburu ini membuatkan saya teringat dengan kisah Bawang Putih, Bawang Merah. Keluarga jadi porak-peranda sehingga sanggup berbunuhan (walaupun ibunya bertukar menjadi ikan kaloi, niatnya tetap sama!) Penghujung ceritanya Bawang Putih hidup bahagia bersama prince charming and they live happily ever after!

Kisah yang menyayat hati (sepupu saya menangis ketika menonton cerita ini!) Hakikatnya hidup ini penuh dengan pelbagai emosi dan perasaan. Positif atau negatif, itu kita sendiri yang tentukan. Adakalanya, minda kita tidak dapat menerima kenyataan yang sudah terpampang di depan mata kerana hati tidak mahu mengiyakan. Ya, mungkin sukar kerana ramai yang tidak mampu melakukannya.

Banyak yang perlu dipelajari daripada kehidupan ini. Kisah dongengan dan mitos patut kita lihat sebagai satu metafora kehidupan sebenar. Adakalanya kita lihat ia sebagai satu bahan hiburan, tetapi sebenarnya ia adalah refleksi daripada apa yang berlaku di sekeliling kita setiap hari. Bukan sekadar rekaan tanpa sebarang makna. Ramai antara kita yang menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi terhadap diri kita, but we often forget to look deep inside ourselves! Saya teringat satu baris dialog dalam sebuah drama bersiri Inggeris yang menarik perhatian saya; "I think you should be wearing mirrors instead of wearing clothes!"

Seseorang yang terlalu cemburu boleh menjadi jelik! Umpama seorang pelukis penuh ekspresi tetapi melukis di atas angin. Kanvas dibiarnya kosong, cat bertaburan di lantai. Semua orang mengidamkan sebuah kehidupan yang bahagia tetapi ramai yang tidak mahu menerima realiti. Tanggapan mereka hidup ini sepatutnya lebih mudah dan indah. Penghujung cerita akan selalu berakhir dengan suasana ceria. Hakikatnya, hidup ini bukanlah manifestasi sebuah mimpi, tetapi realiti! Cemburu buta tidak bawa kemana, hanya luka dan perasaan geram yang membara dan membuak-buak bagai Gunung Pinatubo yang menanti untuk memuntahkan lavanya.

“No matter what, don't look back. Obladi... oblada... life goes on!” kata rakan saya. Jalani hidup dengan penuh keceriaan dan sentiasa tersenyum walau dalam kesusahan (macam ikrar Pandu Puteri!) Seperti kata Mahatma Gandhi "Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever!"

Tragedi KLCC mungkin satu kenangan dan mungkin juga satu pengajaran. Tidak salah jika hendak cemburu kerana ia adalah satu perasaan yang dikurniakan oleh-Nya kepada kita. Tetapi, jangan pula cemburu itu menguasai diri sehingga mampu membinasakan orang lain. Cinta yang dibina walaupun sekukuh manapun, akan runtuh seperti menara WTC jika cemburu bermaharajalela. Betul tak?

Tuesday, December 03, 2002

biar kukenang ia
cukup dalam pikirku saja.
biar ada dalam hati
cukup disudut saja
biar, biarkan saja disana
biar berdebu, biar berlumut,
biar terlupa,
anggap tak pernah ada...


Syawal semakin hampir
aku sudah mula merindukan Ramadhan
hingga kini aku masih keliru
adakah kegembiran menyambut
Aidil Fitri yang bakal kunjung ini
kerana berjaya meningkatkan taqwa sejak sebulan yang lalu
atau bersorak menyambut kepulangan syaitan?
___

Salam Aidil Fitri untuk semua warga Ratusan Ilham

To juxtapose
is to put things
side by side.
pros cons
here there
us them

To be ironic
is to speak in
opposites.
saying you instead of i
hello when you mean
goodbye

A paradox
is to be absurd
while telling
truths.
the jester adopts
chivalry
promises eternity

What are you
trying to
tell me?

Monday, December 02, 2002

bagaimana disana?
masihkah dia menawarkan malam-malam itu ?
Malam yang penuh cahaya dan indah itu ?
Disini masih sama.
hanya aku yang berbeda.
sudah berbeda.

: satu titik dalam hidup.

Berdiri seorang gadis...
Dengan jiwanya yang kaku...
dan lidahnya yang kelu membisu...
Teringatkan indahnya
kenangan yang berlalu...
Mimpi itu dunia
fantasia seorang perindu...
Apa yang diidami
kemanisan hidup umpama di syurgawi..
Abadikah dunia khayalan manusia?
Kegembiraannya hanya metafora
prejudis hatinya yang pernah terluka...
Banyak kisah yang buat dia ceria...
Tetapi semuanya palsu belaka...
Insani menaruh harapan...
Tapi tak berani berdepan...
Mindanya ingin berlalu...
Tetapi kaki ini terpaku...
Mereka yang melihat
Matanya bagai terpahat...
Semua tertanya penuh ragu
Apa tujuannya berdiri di situ?..

Anak kucing tidur telanjang
Nyenyak terbaring dalam perahu
Tak guna aku cerita panjang
Kau tengok sendiri kalau nak tahu

You want the truth? You can't handle the truth!

Dari Setitis Air Yang Hina

Lokasi: Rumah Abah di Taman Soga, Batu Pahat.
Masa: Hari Raya keempat tahun lepas. Selepas solat Isyak.

Masa itu aku masih berambut panjang. Aku tau Abah tak suka tengok rambut aku tapi aku tak peduli. Abah tau aku memang degil. Semua orang tau aku memang degil.
Setelah beberapa lama ayah mertua adik lelaki aku berbual dengan birasnya, kini tibalah masanya untuk kami pulang ke Johor Bahru. Semua bersalaman dengan Abah dan isterinya. Aku orang yang terakhir sekali bersalaman dengan Abah.
Abah pandang wajah aku dalam-dalam. Dia tepuk bahu aku. "Panjang rambut abang ni," dia ketawa kecil. "Selamat Hari Raya, Abang. Abah tau Abah banyak buat silap. Abah minta maaf."
Suara aku tiba-tiba tersekat di kerongkong. Aku tak mau perasaan kasihan atau sedih menguasai diri aku tapi tanpa aku sedari air mata mula bergenang di mataku.
"Abang pun minta maaf banyak-banyak. Selamat Hari Raya, Abah. Maaf zahir batin. Halalkan makan minum saya."
Aku peluk Abah. Dah lama aku tak peluk Abah. Aku rindukan Abah. Sekarang Abah ada di depan mata.
Air mata Abah mengalir lesu. Pelukan Abah bertambah erat. Perasaan sakit hati aku pada Abah beransur reda.

Sunday, December 01, 2002

am i wrong to ask for a candy
even though i know it will rotten my teeth
is it so hard for you to gave me a candy
a simple gesture to show that you love me?

am i bad to hope for a gift
once every my birthday
is it so hard for you to gave me a gift
a simple gesture to show that you love me?

am i delusional to hope for a star to fall on my lap
even though i know everything about reality
is it so hard for you to gave me a piece of my dream
the simplest gesture to show that you love me..

"Rindu itu jahat, rindu seorang ibu pada anak yang lama menghilang, tiada khabar berita. Rindu yang tiada batasan, tidak terluah, tidak dapat diukur seberapa dalam rindu itu. Rindu itu jahat pada seorang ibu"

Berpuluh-puluh tahun menunggu, menghitung siang dan malam yang silih berganti, mencari kemana pergi, menyoal diri kemana berlari?
Tiba-tiba dengan hanya satu panggilan telefon jarak jauh, beribu-ribu batu jauh dari tanah air sendiri, disana dia berada.
Sudah berkeluarga, sudah ada anak yang berkarier, yang berkaliber. Jauh lebih mampu dari yang sedia ada.
Mampu menjelajah keliling dunia, mampu kemana saja mengikut kehendak hati tapi sayang...

untuk pulang menjenguk seseorang yang bersabung nyawa demi melahirkan satu lagi hamba Allah, yang rela memberikan apa saja demi kebahagiaan anak-anak, yang setiap pejam celiknya terbayangkan anak seorang yang hilang dan setelah berpuluh-puluh tahun wujud kembali hanya untuk mengkhabarkan,

"Maaf, Yam tak dapat balik"

Dan aku terfikir, begitu lama dia menanggung rindu, mendoakan kesihatan yang satu itu dan ini balasannya? Biar merata orang kata Yam sudah mati tapi pada dia Yam masih ada. Yam masih ada tapi Yam lupa, Yam masih ada seorang bonda.

"Rindu itu jahat pada seorang ibu"

Tiada siapa yang akan memahami kerinduan seorang ibu.

Not even me.