Monday, September 29, 2003

Engkau hanya picu
Akulah pelurunya

Biarkan aku terbang
menembusi tempurung kepalanya
biar bertaburan otak, darahnya!

Thursday, September 04, 2003

Pak tua berteleku
di anjung pondok usangnya
merdu nyanyian cengkerik
dan seruling bayu malam
jadi teman

Parut pada lengan masih jelas
bukti perjuangan silamnya
mengusir malaun keparat
menghalau perampok asing
yang menghirup darah saudara
yang menelan keringat pribumi

Pak tua berkerut
dijajah lagikah bumi ini?
tapi bayang malaun dan perampok tidak kelihatan
cara baru mungkin...
kerana ini bukan lagi zamannya
kroni, sekular, globalisasi
dan ntah apa-apa lagi...
tiada dalam medan dulu

Tapi lagaknya anak-anak itu masih berpesta
dan dia sebenarnya dihujung hayat
kerja memerhati
bila senja berlabuh nanti
anak-anak ini pasti sujud ke bumi...


sudah merdekakah aku?