Tuesday, August 03, 2004

api menyatukan kita

berdiri lagi aku di mukim sepi ini
ternganga menanti hujan rahmat membasahi bumi
suara itu makin menjauh
namun tetap tegar bergetar di lubuk hati

"kembalilah ke jalan yang lurus," suara itu menyelinap lagi
biarpun kelam di balik jantung
nyaring menikam bagai belati
dalam menusuk hingga sesak benak fikiran
membuat segalanya kabur kalaupun digenggam

masa tidak mungkin akan berhenti mengalir

dan aku manusia rugi
kaki kotor menguis najis dosa
tapi gagal mengutip sinar pahala

"bersatulah engkau di dalam api"
bisikan sundal itu terus terusan membuai aku jauh
lena ini makin berpanjangan tanpa noktahnya
tak mungkin aku akan tersedar

Tuhan, hulurkanlah tanganMu

0 Comments:

Post a Comment

<< Home